Kamis, 19 Desember 2013

Seni Menjual Diri

19.12.13 Posted by Unknown No comments
photo from digitalmoneyworld on Flickr
Value atau nilai merupakan sifat atau kualitas yang melekat pada suatu objek, bukan objek itu sendiri. Dalam pekerjaan, apakah Anda ingin dinilai sebagai profesional yang berkualitas atau biasa saja? Tentu saja setiap orang ingin dinilai berkualitas, namun tidak semua orang mengetahui caranya. Menentukan tarif atau harga yang tepat sangatlah penting karena harga bisa mempengaruhi persepsi kita terhadap nilai dari suatu barang atau jasa.
Pernah mendengar istilah, “Mintalah setinggi bintang agar kita mendapatkan yang setinggi bulan”? Dalam kaitannya dengan pekerjaan, bagaimana seharusnya kita menarif diri kita sendiri? Pertama-tama kita harus menciptakan citra diri yang benar dan personal brand yang kuat. Dalam bernegosiasi, mulailah dengan harga yang sangat tinggi. Saya ambil contoh misalnya Anda seorang fotografer pemula dan seseorang ingin menyewa Anda sebagai pekerja lepas. Berapa Anda akan memasang tarif? Katakanlah fotografer profesional memasang tarifnya Rp. 3.000.000,- per hari. Mungkin Anda tidak selevel dengannya tetapi jika Anda memasang tarif Rp. 250.000,- per hari Anda tidak akan dianggap sebagai salah satu fotografer terbaik. Apakah dengan memasang tarif Rp. 2.000.000,- Anda akan ditertawakan klien? Saya rasa tidak. Sekalipun Anda berpikir bahwa klien Anda tidak mau membayar sebanyak itu, tetapi sekarang Anda telah memulai negosiasi dengan harga yang tinggi. Selanjutnya Anda bisa memasang harga dibawah harga tersebut, dan klien akan senang karena tidak mendapatkan fotografer dengan kualitas Rp. 250.000,- (rendah). Klien akan merasa telah menyewa fotografer kelas Rp 2.000.000,- per hari hanya dengan membayar Rp. 500.000,-!
Terkadang kita sering minder dan menganggap bahwa kemampuan kita belum seberapa. Tapi bagaimana mungkin orang lain bisa percaya dengan kemampuan kita, kalau kita sendiri tidak percaya diri. Jika kita ingin dinilai berkualitas maka kita harus terlebih dahulu mengakui dan menganggap diri kita berkulitas.

Mengapa Harus Lembur Kerja?

19.12.13 Posted by Unknown No comments

Freelancer Image via Shutterstock
Pertanyaan menarik. Freelancer mana yang belum pernah mengalami lembur kerja? Bekerja melebihi waktu. Tetapi ada yang menarik di sini, batas waktunya berapa lama agar bisa disebut lembur? Kalau hitungannya bekerja kantoran dimulai pukul 8 pagi dan selesai pukul 5 sore, artinya bekerja normal dianggap 9 jam ya? Nah, bedanya dengan freelancer adalah 9 jam itu bisa dibagi lebih fleksibel. Terkadang 2 jam setelah shalat subuh, 2 jam sebelum makan siang, 3 jam menjelang sore, dan 2 jam sebelum tidur malam. Itu sih contoh saja, ya, untuk pembagian waktunya.
Pada kenyataannya, pernahkah terpikirkan freelancer memiliki keuntungan untuk mengerjakan proyek lebih cepat dari time schedule? Jika tenggat yang diberikan klien 10 Januari, maka seharusnya sih bisa selesai tanggal 5 Januari. Kok bisa? Yaaa, seharusnya sih bisa. Jika time management kamu sudah bagus, selanjutnya pelajari cara mengatur tenagamu dengan baik. Salah satu hobi freelancer adalah menjadi deadliner kan? Secara disadari atau tidak, bekerja saat kepepet tenggat membuat orang menjadi kreatif. Mungkin, ini juga yang membuat freelancer menyukai tantangan. Yaaaa… Kalau akhirnya ngedumel, menggerutu, misuh-misuh whatsoever, itu hanya drama kecil di antara setumpuk file excel, photoshop, sepiring camilan, dan bergelas-gelas kopi.
Lantas, sebenarnya ketika kamu bekerja dalam satu proyek, apakah one man show? Tidak, kan? Pastinya ada partner. Apakah tim kamu sudah mempunyai lapaknya sendiri untuk mengerjakan bagiannya? Atau malah tanpa sadar, kamu juga yang mengerjakannya? Yaelah, bro, tega banget. Bagaimana bisa selesai tepat waktu kalau semua dikerjakan sendiri? Lagipula, tenagamu itu terbatas. Waktu yang diberikan klien juga terbatas. Bagi tugas dengan rekanmu. Buat jadwal kerja dengan baik dan patuhi. Jangan sampai, kamu yang buat jadwal, kamu pula yang melanggar. Disiplin freelancer diuji nih saat dikejar deadline. Jika memang pekerjaanmu banyak, memang wajib punya tim agar mudah membagi fokus dan hasil pun akan lebih maksimal. Eits, kerjaanmu sendiri sudah menumpuk banyak? Ya jangan diterima dong. Rezeki tak akan tertukar, kan? Ini bukan judul sinetron, bro.
Dalam pengaturan jadwal, pastikan dimulai sepagi mungkin, misal setelah shalat subuh dan selesaikan paling lambat pukul 11 malam. Lumayan ada waktu istirahat agar fit esok paginya. Merasa tak mungkin dengan jadwal seperti itu? Ya, ajaklah teman menjadi anggota tim agar lebih ringan. Jika berdalih inspirasi datangnya malam hari dan siangnya tidur, coba diubah sedikit saja. Malamnya pukul berapa? 01.00? Maksimal deh tuh. Nah, kalau kerjanya di rumah, boleh dong meleknya sampai tiga hari? Menurutmu?
Tanya dong, lembur di kantor enak gak, sih? Mengapa?
  1. Lembur itu enak, karena bisa gila-gilaan bareng rekan kantor sampai pagi.
  2. Lembur itu enak, karena dapat fee lembur yang nilainya lumayan. Lumayan juga bisadouble salary.
  3. Lembur itu enak, karena setelah work hard bisa langsung play hard to dugem. Eh, betul?
Think twice. Lembur itu layaknya bom waktu. Sudah banyak cerita nyata, keseringan lembur berakhir dengan tumbang. Minimal demam atau flu jika terjadi dalam jangka pendek. Oh ya, saya tuh! Atau typhus? Iya, mau lumutan di kasur karena sakit? Barangkali ada yang mau. Ayo, ganti waktu kerjanya! Overwork sejatinya tidak menghasilkan nilai kerja lebih, kok.Project Manager-nya harus belajar mengatur timeline kerja lagi.

Freelancer Image via Shutterstock

Tips Agar Terhindar Dari Kata Lembur

  • Buatlah jadwal kerja / timeline yang sesuai dengan kemampuanmu.
  • Buatlah to do list dengan menggunakan Wunderlist atau to do apps lainnya, agar kamu bisa mengerjakannya sesuai waktu.
  • Single fighter? So last century! Kerja dengan tim akan membantu pekerjaan selesai lebih cepat.
  • Bagilah pekerjaan yang segambreng itu dengan teman yang belum mendapat pekerjaan.
  • Untuk apa menerima pekerjaan tambahan jika sudah bisa membeli kemewahan hanya dengan satu pekerjaan?
  • Punya istri! Iya, kalau punya istri (atau suami bagi perempuan single) akan bisa mengurangi waktu lembur lho.
  • Masih kebagian lembur? Timpukin tuh Project Manager kamu! :mrgreen: Minta bos untuk memecatnya sekalian. :D
Ingat lho, kamu tidak semuda ketika zamannya sekolah atau kuliah. Ya nggak usah sok-sokan minum penambah tenaga apalah itu. Kalau tubuh sudah memberi sinyal untuk istirahat, turuti saja. Daripada nanti tubuhmu ngambek dan membuatmu kepayahan pergi ke dokter, mending istirahat. Apa susahnya sih simpan semua pekerjaan setelah diperiksa dengan baik, matikan komputer / tab / laptop, dan pergilah ke tempat tidur untuk tidur, bukan melanjutkan pengecekan e-mail dari ponsel.
Sebagai penutup, coba baca artikelnya @mybothsides di sini. Kala timeline melenceng, coba cek sholatnya. Begitu menurut artikel tersebut. Nah, bagaimana denganmu? Sudah cek ibadah wajibnya?

Senin, 16 Desember 2013

Freelancer Online? Pekerjaan Menjanjikan di Masa Depan

16.12.13 Posted by Unknown No comments
Bosen kali yah, sudah terjun ke dunia online sebagai seorang pekerja lepas online yang sampai detik-detik ini juga tidak adanya order dari klien. Baik yang sudah pernah pakai jasa order kita, sampai yang belum pernah sama sekali. Ya, terkadang memang memuakkan jika menyadari pekerjaan lepas online tidaklah semanis pekerjaan didunia nyata. Disini saya sendiri akan membahas sedikit tentang “apa benar menjadi seorang pekerja lepas dunia online” itu menjanjikan? Terutama baik di masa sekarang dan dimasa depan?

image by theadmatrixindia on flickr
Semua Ingin Bergerak Online
Lihat saja berapa banyak startup digital yang bermunculan di dunia online? Semua butuh jasa freelancer online loh. Dan mereka berani bela-belain untuk keluar duit banyak agar startup mereka juga cepat dikenal, unik, banyak pengunjung, apalagi banyak pembeli onlinenya. Sebagai startup yang mengerti bisnis, pastilah mempekerjakan freelancer online ini. Karena dirinya ingin menghemat waktu untuk tidak melakukan semuanya sendiri. Hingga terdiri dari beberapa divisi pekerjaan seperti
  1. Programming. Seperti membuat themes, membuat CMS untuk portal berita, toko online, social media lokal.
  2. Desain Grafis. Seperti membuat header logo blog/website, membuat file PSD yang unik, membuat tampilan landing page.
  3. Content Writing. Seperti menulis artikel rutin di portal berita lokal. Rewrite artikel bahasa inggris.
  4. Marketing Online. Seperti menjawab pertanyaan di social media, Facebook dan Twitter. Atau promosi di forum-forum.
Karena semakin banyak juga UKM yang ingin bergerak online, tak ada yang salah jika freelance online akan menjanjikan dimasa depan. Apalagi banyak juga perusahan yang tidak lagi menjadi startup telah menjadi perusahaan online besar yang tetap membutuhkan freelancer online.
Gaji Rendah? Tidak masalah kan?
Gaji rendah tidak masalah kan? Ya, kalau anda merasa sekarang gaji masih rendah, terus apa yang perlu dirisaukan? Karena sekarang saja karya anda dibayar murah, dengan tetap berkontibusi dan bertahan hingga beberapa tahun kedepan, nama anda akan dikenal di dunia online dan menjadi rujukan bagi semua startup digital. Yang terpenting adalah sistem kerja anda berubah ke arah yang lebih baik. Tidak ada pekerjaan yang langsung bergaji tinggi tanpa ada kualitas dari diri kita sebelumnya. Jangan meminta harga tinggi jika anda masih berkutat dalam karya yang itu-itu saja. Freelancer online itu belajar dan bekerja. Jadi bekerja saja tidak cukup jika tidak diikuti dengan belajar bagaimana mendapatkan kesempatan menghasilkan gaji yang pantas.
Perusahaan tidak ingin repot soal hak karyawan
Ya, perusahaan baru, startup lokal tentunya, tidaklah ingin dipusingkan masalah karyawan. Perusahaan sekarang cerdas. Memilih freelancer yang memiliki kualitas sama dengan karyawan tetap tapi bergaji murah dan bersifat kontrak. Walau tidak semua begitu, tapi perusahaan digital online tentu berpikir seperti itu. Karena keuntungan dari online mereka pun tidaklah tentu, maka mereka selalu ingin adanya win-win solution. Perusahaan tidak ingin bangkrut hanya gara-gara membayar gaji karyawan bulanan, tapi mereka tidak mendapatkan keuntungan maksimal. Oleh karena itu freelancer online tetaplah akan menguntungkan dimasa depan.
Jangan khawatir, jangan cemas bagi anda yang sekarang masih lesu soal order klien anda. Anda tidaklah sendiri. Banyak freelancer online yang anda belum kenal, belum tahu namanya, yang juga berjuang demi masa depan mereka.

6 Alasan Tinggalkan Perusahaan Besar demi Startup

16.12.13 Posted by Unknown No comments
Selama beberapa tahun terakhir, startup telah muncul sebagai pemberi kerja di pasar angkatan kerja global. Sementara itu dengan makin naik daunnya entrepreneurship, makin banyak karyawan perusahaan besar yang bahkan sebesar Yahoo dan Google pun meninggalkan kenyamanan untuk bergabung dengan dunia startup.
Startups menarik bagi orang yang pernah bekerja di perusahaan besar karena berbagai alasan - dari jadwal fleksibel untuk lingkungan kerja yang dinamis, perusahaan-perusahaan baru menawarkan kesempatan unik yang tidak dapat ditemukan dalam organisasi yang lebih besar.
Apa yang begitu diinginkan tentang bekerja di sebuah perusahaan baru? Inilah mengapa orang memilih untuk menjalani transisi ke dunia startup dari satu perusahaan:
1. Jam kerja yang fleksibel. Banyak startup memungkinkan karyawan mereka untuk bekerja dari rumah dan memiliki jadwal yang fleksibel. Hal ini menarik bagi banyak orang yang mencari keseimbangan kehidupan kerja. Mayoritas perusahaan besar menghapus posisi pekerjaan di rumah, yang secara negatif mempengaruhi karyawan dengan keluarga dan komitmen luar pekerjaan. Orang memilih untuk bekerja untuk startup karena mereka tahu bahwa mereka dapat memiliki yang terbaik dari kedua dunia dan mencapai keseimbangan kehidupan kerja mereka butuhkan.
2. Kreativitas dan inovasi. Pendiri startup adalah individu yang inovatif dan kreatif. Karena itu, karyawan startup didorong untuk menyumbangkan ide-ide mereka, membantu perusahaan menjadi sukses, dan berbagi ide dengan manajemen puncak. Karyawan yang bekerja untuk perusahaan-perusahaan besar tidak memiliki kesempatan untuk melaporkan secara langsung ide dan masukan mereka kepada presiden atau CEO.
3. Pengalaman berharga. Sementara banyak orang yang meninggalkan perusahaan besar mungkin mengorbankan gaji mereka lebih besar, pengalaman yang mereka peroleh saat startup tak ternilai harganya. Karena banyak startup yang terdiri dari tim kecil, karyawan mendapatkan kesempatan unik dan belajar berbagai keterampilan.
4. Kepemilikan proyek. Seorang manajer startup tergantung pada bakat masing-masing karyawan dan menunjukkan ini dengan memberikan setiap orang kepemilikan proyek. Startup karyawan diharapkan untuk mengambil tanggung jawab dan menahan diri bertanggung jawab untuk memenuhi tenggat waktu. Hal ini memungkinkan karyawan untuk menjadi lebih fleksibel dan produktif.
5. Ruang untuk pertumbuhan. Salah satu aspek terbaik dari bekerja untuk sebuah startup adalah kesempatan bagi pertumbuhan yang cepat. Banyak pendiri memilih untuk mempromosikan di dalam perusahaan mereka karena mereka ingin memberikan karyawan berbakat kesempatan untuk memajukan karir mereka. Karakteristik ini memungkinkan karyawan startup untuk memiliki kesempatan untuk promosi cepat.
6. Kerja yang beragam. Bekerja untuk startup tidak harus dari pukul 9 pagi hingga 5 sore. Jenis pekerjaan bervariasi setiap hari, yang dapat memberikan lingkungan kerja yang menarik. Orang-orang tertarik pada jenis pekerjaan karena memungkinkan mereka untuk merasa tertantang dan dihargai. Startup karyawan diharapkan untuk cabang keluar dari bidang keahlian mereka dan melakukan tugas yang berbeda dari yang mereka terbiasa, sehingga dalam lingkungan kerja yang dinamis dan kesempatan untuk tumbuh sebagai seorang profesional.
Dunia startup berkembang dan terus mencari karyawan yang paling berbakat. Orang-orang profesional yang mencari lebih banyak tanggung jawab, keseimbangan kehidupan kerja, dan kemampuan untuk bekerja dalam lingkungan kerja yang dinamis dapat memutuskan bahwa startup adalah jalan yang benar untuk karir mereka.