Apa Anda pernah bertanya-tanya, kenapa seniman atau pekerja seni cenderung berpenampilan acak-acakan, kumel, nyentrik bahkan gak terawat seperti orang gila??
Ada pepatah mengatakan "You are what you wear", "Penampilam menunjukan karakter", bla bla bla..
Sebagai seorang yang berkecimpung di bidang kreatif yang sedikit-banyak mengerti pola pikir mereka, saya mempunyai suatu argumen, bahwa ketidak-beraturan gaya hidup seorang pekerja seni berhubungan dengan profesinya (memang betul). Karena seorang seniman dituntut untuk selalu berfikir kreatif, kreatif di sini adalah usaha dalam menciptakan sesuatu yang beda dan baru, unik atau out of the box.
Maka jangan heran bila seorang seniman sejati cenderung bebas, acak-acakan, dan gayanya nyentrik itu semua karena mereka ingin memposisikan diri mereka sebagai seorang yang unik di antara orang lain.
Seorang seniman sejati, yang bisa dibilang fanatik, malah terkesan seperti orang gila bagi sebagian orang, karena penampilannya yang terlihat acak-acakan, kumel tak terawat. Namun, bagi mereka, itu merupakan sebuah ekspresi idealis mereka sebagai seniman. Bagi mereka, media aplikasi karya seni bisa di mana saja, dan apa pun itu.
FYI, bahwa desain grafis merupakan bidang turunan dari seni murni. Keduanya memiliki perbedaan,seni murni merupakan media ekspresi yang bersifat idealis, memiliki makna ambigu bahkan abstrak, dibuat tergantung suasana hati si seniman. Sedangkan desain grafis memiliki sebuah tuntutan dalam menciptakan keinginan klien. Jadi dalam desain grafis terdapat beberapa peran yang terlibat dalam menentukan hasil karyanya, yaitu desainer dan klien, bahkan bila lebih kompleks peran yang terlibat dalam sebuah karya desain lebih banyak lagi, seperti art director dancopy writer. Maka dari itu seorang desainer grafis tidak bisa 100% membuat sebuah karya berdasarkan idealisme-nya sendiri namun juga dituntut untuk memberi kepuasan kepada klien.
Kembali lagi ke maslah penampilan. Dikarenakan seorang Desainer harus berhadapan dengan klien (utk kepentingan presentasi dsb.) maka dituntut untuk selalu berpenampilan rapih dan sopan, walaupun sedikit rada nyentrik, karena mereka adalah seorang insan kreatif yang selalu dituntut untuk berpikir beda atau out of the box, jadi dalam beberapa hal mereka ingin menunjukan identitasnya sebagai seorang kreatif kepada khalayak. Bukan maksud pamer, namun identitasmerupakan suatu hal yang dijunjung tinggi oleh mereka. Mereka mengerti betul pentingnya identitas. Karena bagi mereka, penampilan merupakan sebuah media komunikasi visual terhadap identitas mereka. Itulah yang diajarkan selama mereka kuliah di "Desain Komunikasi Visual".
0 komentar:
Posting Komentar
Isi Komentar Disini !!!