SRIPO/HUSIN
Kadishub dan Infokom Ir Sarimuda MT
PALEMBANG - Sejumlah titik keberangkatan arus mudik lebaran di Palembang baik darat, udara maupun laut dan penyeberangan hingga H-3, Selasa (7/9) belum menunjukan adanya peningkatan jumlah pemudik. Dari data Posko Pengamanan angkutan lebaran 2010, mengindikasikan kalau Kota Palembang menjadi tujuan arus kedatangan (balik) bukanlah pusat kota arus mudik lebaran.
Kepala Dinas Perhubungan dan Infokom Sumsel Ir H Sarimuda MT saat meninjau kesiapan arus mudik di sejumlah titik keberangkatan, seperti Stasiun Besar Kertapati, Terminal Karyajaya, Bandara SMB II Palembang dan Pelabuhan Boombaru, kemarin, umumnya mendapatkan penjelasan dari petugas Posko belum ada lonjakan penumpang. Misal di Boombaru Palembang, arus mudik (naik) tujuan Bangka-Belitung hanya 399 orang penumpang sedangkan jumlah penumpang dari Bangka-Belitung tujuan Palembang (turun) mencapai angka 2.029 orang penumpang setiap harinya. Begitu juga dengan penumpang KA tujuan Tangkarang dan Lubuklinggau yang jumlahnya 12.494 orang.
"Untuk sementara belum ada lonjakan, khususnya arus mudik karena seat yang disediakan hanya 20 persen terpakai," jelas Firdaus, petugas Posko Pelabuhan Boombaru.
Sementara di Bandara SMB II Palembang, Sarimuda langsung disampung GM PT Angkasa Pura II Cabang Palembang Yon Sugiono. Menurut Yon Sugiono, untuk keberangkatan hingga H-4, jumlah pesawat yang dikerahkan ada 20 unit dengan kapasitas 3372 tempat duduk dan yang terisi 2189 tempat duduk. Jika dihitung persentase, maka kursi pesawat yang tersedia hanya terpakai 64,91 persen. Jumlah ini berbanding terbalik dengan arus penumpang yang datang ke Palembang dengan jumlah pesawat dan tempat duduk yang sama, mampu mendatangkan 2538 orang penumpang. Itu artinya, jumlah kursi terpakai mencapai 75,26 persen.
"Kami tetap siaga dan terus berusaha memastikan setiap penumpang terangkut," jelas Yon Sugiono.
Sementara di Terminal Karyajaya, jumlah arus penumpang relatif sama antara yang datang dan yang berangkat. Misalnya, untuk kedatangan Bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) tercatat 1220 penumpang, sedangkan untuk armada angkutan Antar Kota Dalam Provinsi (AKDP) sebanyak 1633 penumpang. Sementara jumlah penumpang yang berangkat dari Terminal Karyajaya untuk AKAP 1.192 penumpang dan AKDP 1210 penumpang. Jika dirata-ratakan maka 80,99 persen kursi yang tersedia terpakai.
Usai melakukan pemantauan secara di lapangan, Sarimuda kepada wartawan mengatakan, Sumsel khususnya Palembang merupakan daerah tujuan balik para pemudik lebaran karena dari data yang ada lonjakan penumpang akan dialami pada arus balik nanti, dimana pendatang kembali ke kota asal. Untuk arus mudik sendiri, diperkirakan H-2 dan H-1. Namun begitu, jumlahnya tidak begitu besar dan tempat duduk yang tersedia oleh masing moda angkutan mampu melayani pemudik lebaran.
"Justru kita antisipasi pada masa arus balik nanti," katanya.
Seperti diketahui, Dinas Perhubungan dan Infokom Sumsel bersama penyedia jasa layanan angkutan lebaran, sepakat untuk meniadakan penumpang yang terlantar dan menjami semua penumpang terangkut. Misalnya untuk angkutan jalan disediakan 12.201 unit kendaraan dengan kapasitas 762.976 tempat duduk, KA dengan 10 rangkaian memiliki tempat duduk 12.088 unit, Dermaga Penyeberangan 35 Ilir dengan delapan kapal (300 tempat duduk), angkutan laut Boombaru dengan delapan kapal (2.185 tempat duduk) dan bandara menyediakan 29 kali penerbangan dengan daya mampu angkut 3.111 orang.
Namun nyatanya hinggga kemarin, tempat duduk yang tersedia hanya terpakai 60-70 persen. "Kalau dibandingkan tahun lalu, arus mudik masih relatif tinggi. Tahun ini terjadi penurunan dari sisi pemakaian moda yang ada," kata Sarimuda.
Kepala Dinas Perhubungan dan Infokom Sumsel Ir H Sarimuda MT saat meninjau kesiapan arus mudik di sejumlah titik keberangkatan, seperti Stasiun Besar Kertapati, Terminal Karyajaya, Bandara SMB II Palembang dan Pelabuhan Boombaru, kemarin, umumnya mendapatkan penjelasan dari petugas Posko belum ada lonjakan penumpang. Misal di Boombaru Palembang, arus mudik (naik) tujuan Bangka-Belitung hanya 399 orang penumpang sedangkan jumlah penumpang dari Bangka-Belitung tujuan Palembang (turun) mencapai angka 2.029 orang penumpang setiap harinya. Begitu juga dengan penumpang KA tujuan Tangkarang dan Lubuklinggau yang jumlahnya 12.494 orang.
"Untuk sementara belum ada lonjakan, khususnya arus mudik karena seat yang disediakan hanya 20 persen terpakai," jelas Firdaus, petugas Posko Pelabuhan Boombaru.
Sementara di Bandara SMB II Palembang, Sarimuda langsung disampung GM PT Angkasa Pura II Cabang Palembang Yon Sugiono. Menurut Yon Sugiono, untuk keberangkatan hingga H-4, jumlah pesawat yang dikerahkan ada 20 unit dengan kapasitas 3372 tempat duduk dan yang terisi 2189 tempat duduk. Jika dihitung persentase, maka kursi pesawat yang tersedia hanya terpakai 64,91 persen. Jumlah ini berbanding terbalik dengan arus penumpang yang datang ke Palembang dengan jumlah pesawat dan tempat duduk yang sama, mampu mendatangkan 2538 orang penumpang. Itu artinya, jumlah kursi terpakai mencapai 75,26 persen.
"Kami tetap siaga dan terus berusaha memastikan setiap penumpang terangkut," jelas Yon Sugiono.
Sementara di Terminal Karyajaya, jumlah arus penumpang relatif sama antara yang datang dan yang berangkat. Misalnya, untuk kedatangan Bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) tercatat 1220 penumpang, sedangkan untuk armada angkutan Antar Kota Dalam Provinsi (AKDP) sebanyak 1633 penumpang. Sementara jumlah penumpang yang berangkat dari Terminal Karyajaya untuk AKAP 1.192 penumpang dan AKDP 1210 penumpang. Jika dirata-ratakan maka 80,99 persen kursi yang tersedia terpakai.
Usai melakukan pemantauan secara di lapangan, Sarimuda kepada wartawan mengatakan, Sumsel khususnya Palembang merupakan daerah tujuan balik para pemudik lebaran karena dari data yang ada lonjakan penumpang akan dialami pada arus balik nanti, dimana pendatang kembali ke kota asal. Untuk arus mudik sendiri, diperkirakan H-2 dan H-1. Namun begitu, jumlahnya tidak begitu besar dan tempat duduk yang tersedia oleh masing moda angkutan mampu melayani pemudik lebaran.
"Justru kita antisipasi pada masa arus balik nanti," katanya.
Seperti diketahui, Dinas Perhubungan dan Infokom Sumsel bersama penyedia jasa layanan angkutan lebaran, sepakat untuk meniadakan penumpang yang terlantar dan menjami semua penumpang terangkut. Misalnya untuk angkutan jalan disediakan 12.201 unit kendaraan dengan kapasitas 762.976 tempat duduk, KA dengan 10 rangkaian memiliki tempat duduk 12.088 unit, Dermaga Penyeberangan 35 Ilir dengan delapan kapal (300 tempat duduk), angkutan laut Boombaru dengan delapan kapal (2.185 tempat duduk) dan bandara menyediakan 29 kali penerbangan dengan daya mampu angkut 3.111 orang.
Namun nyatanya hinggga kemarin, tempat duduk yang tersedia hanya terpakai 60-70 persen. "Kalau dibandingkan tahun lalu, arus mudik masih relatif tinggi. Tahun ini terjadi penurunan dari sisi pemakaian moda yang ada," kata Sarimuda.
0 komentar:
Posting Komentar
Isi Komentar Disini !!!