JAKARTA: Kantor berita Reuters melaporkan, Rabu (1/8), WBF menilai kedelapan pemain terbukti melakukan kecurangan. "Keempat pasangan ganda putri itu tidak bertanding sepenuh hati dan sengaja kalah. Tindakan mereka mencederai prinsip sportivitas," tulis organisasi itu dalam rilis pers. Dalam sepakbola, pengaturan skor sering disebut sepakbola gajah.
Delapan pemain bulu tangkis putri, termasuk pasangan Indonesia Greysia Polii dan Meiliana Jauhari resmi didakwa bertindak tak sportif oleh Federasi Badminton Dunia (WBF). Banyak negara menuding kejadian memalukan itu dipicu tindakan curang China yang sudah berkali-kali dilakukan.
Pelatih kepala tim bulu tangkis Korea Selatan, Sung Han-kook, menyatakan anak didiknya ikut bermain curang karena pasangan China melakukan tindakan memalukan itu terlebih dulu. "Pemain China memulai semua ini, akibat hasil undian yang rumit. Kami memang tidak ingin bertemu satu sama lain terlalu cepat di semifinal," kata Sung.
Sebaliknya, pelatih China Li Yongbo menolak disebut memerintahkan pemainnya mengalah untuk keuntungan tim. "Tidak ada apa-apa. Semua ini kan cuma permainan," kata dia kepada wartawan selepas pertandingan.
Pada pertandingan sebelumnya, pasangan China Wang Xiali/Yu Yang sudah melakukan hal yang sama. Mereka sengaja mengalah dari ganda putri Korea Selatan agar tidak bertemu rekan sesama Negeri Panda itu di babak perempat final.
Pada Olimpiade Yunani 2004, China melakukan taktik serupa. Salah satu pemain tunggal putri China mengalah di semi-final, agar unggulan Zhang Ning bisa lebih segar melawan mantan pebulutangkis Indonesia, Mia Audina yang saat itu membela Belanda.
Berdasarkan pengakuan atlet Bulgaria, Alesia Zaistave, perilaku China itu sudah jadi rahasia umum. "Mereka selalu melakukan taktik yang sama bertahun-tahun. Saya hanya tahu sekitar 20 kali insiden seperti ini dilakukan China," kata dia.
Publik China ternyata tidak mendukung taktik tim bulu tangkis Olimpiade mereka. Di jejaring sosial Weibo, banyak warga Negeri Tirai Bambu itu mengecam tindakan pasangan ganda putri mereka sebagai pengecut. "Seharusnya mereka dilarang tampil di Olimpiade," tulis salah satu akun.
Ganda putri Indonesia kemarin menghadapi pasangan Korea Selatan Ha Jung-eun/Kim Min-jung. Mereka melakukan kesalahan sendiri yang kelihatan dibuat-buat. Meilana/Greysia gagal servis 10 kali, sementara Korea melakukan 9 kesalahan serupa.
Akibat tindakan ini penonton di Stadion Wembley Arena mencemooh kedua regu. Wasit kehormatan pun mendatangi lapangan dan memberikan kartu hitam bagi kedua tim, tanda peringatan bakal terjadi diskualifikasi. Namun setelah kedua ofisial melobi panitia, hukuman berat itu urung diberikan.
Delapan pemain bulu tangkis putri, termasuk pasangan Indonesia Greysia Polii dan Meiliana Jauhari resmi didakwa bertindak tak sportif oleh Federasi Badminton Dunia (WBF). Banyak negara menuding kejadian memalukan itu dipicu tindakan curang China yang sudah berkali-kali dilakukan.
Pelatih kepala tim bulu tangkis Korea Selatan, Sung Han-kook, menyatakan anak didiknya ikut bermain curang karena pasangan China melakukan tindakan memalukan itu terlebih dulu. "Pemain China memulai semua ini, akibat hasil undian yang rumit. Kami memang tidak ingin bertemu satu sama lain terlalu cepat di semifinal," kata Sung.
Sebaliknya, pelatih China Li Yongbo menolak disebut memerintahkan pemainnya mengalah untuk keuntungan tim. "Tidak ada apa-apa. Semua ini kan cuma permainan," kata dia kepada wartawan selepas pertandingan.
Pada pertandingan sebelumnya, pasangan China Wang Xiali/Yu Yang sudah melakukan hal yang sama. Mereka sengaja mengalah dari ganda putri Korea Selatan agar tidak bertemu rekan sesama Negeri Panda itu di babak perempat final.
Pada Olimpiade Yunani 2004, China melakukan taktik serupa. Salah satu pemain tunggal putri China mengalah di semi-final, agar unggulan Zhang Ning bisa lebih segar melawan mantan pebulutangkis Indonesia, Mia Audina yang saat itu membela Belanda.
Berdasarkan pengakuan atlet Bulgaria, Alesia Zaistave, perilaku China itu sudah jadi rahasia umum. "Mereka selalu melakukan taktik yang sama bertahun-tahun. Saya hanya tahu sekitar 20 kali insiden seperti ini dilakukan China," kata dia.
Publik China ternyata tidak mendukung taktik tim bulu tangkis Olimpiade mereka. Di jejaring sosial Weibo, banyak warga Negeri Tirai Bambu itu mengecam tindakan pasangan ganda putri mereka sebagai pengecut. "Seharusnya mereka dilarang tampil di Olimpiade," tulis salah satu akun.
Ganda putri Indonesia kemarin menghadapi pasangan Korea Selatan Ha Jung-eun/Kim Min-jung. Mereka melakukan kesalahan sendiri yang kelihatan dibuat-buat. Meilana/Greysia gagal servis 10 kali, sementara Korea melakukan 9 kesalahan serupa.
Akibat tindakan ini penonton di Stadion Wembley Arena mencemooh kedua regu. Wasit kehormatan pun mendatangi lapangan dan memberikan kartu hitam bagi kedua tim, tanda peringatan bakal terjadi diskualifikasi. Namun setelah kedua ofisial melobi panitia, hukuman berat itu urung diberikan.
0 komentar:
Posting Komentar
Isi Komentar Disini !!!